Sekolah SI Kuala Lumpur_LFCD Smart Wheelchair Berbasis RGB Sensor untuk Membantu Kaum Difabel
25 Juli 2024
Video Karya Gen Kihajar SEKOLAH SI KUALA LUMPUR TINGKAT SD ini adalah pemenang kategori Terberpikir Kritis Kihajar STEM tahun 2022.
LFCD Smart Wheel Chair Berbasis RGB Sensor untuk membantu kaum difabel yang berada di fasilitas umum. Alat ini diharapkan bisa membantu beberapa jenis difabel, misalnya kesulitan berjalan, berbicara, melihat, atau mendengar. Pengguna alat tinggal duduk kursi roda pintar dan petugas terlatih akan memberi instruksi suara agar robot kursi roda pintar menuju destinasi. LFCD kependekan dari Line Follow- Colour Detector yang menjadi prinsip kerja kursi roda pintar dengan MBbot.
Riset dan proyek ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan kaum difabel di tempat umum yang masih asing, terutama di lokasi yang memerlukan beberapa tahapan berpindah tujuan dari tempat satu ke tempat lain dimana tidak ada pendamping, misalnya di rumah sakit, bandara atau fasiltas umum lainnya. Keberadaan alat ini di rumah sakit akan membantu petugas kesehatan dalam menangani pasien. Adapun keberadaan alat ini di bandara juga memudahkan petugas bandara dalam melayani calon penumpang pesawat yang difabel serta mengurangi kekhawatiran keluarga yang tidak bisa mendampingi di fasilitas umum tersebut.
Sekolah SI Kuala Lumpur_LFCD Smart Wheelchair Berbasis RGB Sensor untuk Membantu Kaum Difabel
25 Juli 2024
Video Karya Gen Kihajar SEKOLAH SI KUALA LUMPUR TINGKAT SD ini adalah pemenang kategori Terberpikir Kritis Kihajar STEM tahun 2022.
LFCD Smart Wheel Chair Berbasis RGB Sensor untuk membantu kaum difabel yang berada di fasilitas umum. Alat ini diharapkan bisa membantu beberapa jenis difabel, misalnya kesulitan berjalan, berbicara, melihat, atau mendengar. Pengguna alat tinggal duduk kursi roda pintar dan petugas terlatih akan memberi instruksi suara agar robot kursi roda pintar menuju destinasi. LFCD kependekan dari Line Follow- Colour Detector yang menjadi prinsip kerja kursi roda pintar dengan MBbot.
Riset dan proyek ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan kaum difabel di tempat umum yang masih asing, terutama di lokasi yang memerlukan beberapa tahapan berpindah tujuan dari tempat satu ke tempat lain dimana tidak ada pendamping, misalnya di rumah sakit, bandara atau fasiltas umum lainnya. Keberadaan alat ini di rumah sakit akan membantu petugas kesehatan dalam menangani pasien. Adapun keberadaan alat ini di bandara juga memudahkan petugas bandara dalam melayani calon penumpang pesawat yang difabel serta mengurangi kekhawatiran keluarga yang tidak bisa mendampingi di fasilitas umum tersebut.